Daftar Isi

7 Manfaat Wakaf

Ilustrasi masjid, gambar: gettyimages.com

Pernahkah berpikir mengapa zakat saja tidak cukup untuk orang-orang dermawan? Islam memberi kesempatan pada orang-orang berharta untuk bersedekah dan juga berwakaf disamping membayar zakat untuk mensucikan harta mereka.

Selain untuk menambah pahala kebaikan, amalan sedekah dan wakaf juga memiliki banyak manfaat, terutama untuk orang membutuhkan yang merasakan langsung dampaknya.

“Kalian sekali-kali tidak sampai pada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya,”
(QS. Ali Imran/3: 92)

Beberapa manfaat wakaf, baik bagi yang mewakafkan maupun bagi kaum dhuafa antara lain:

1. Pahala yang terus-menerus mengalir

Selama benda yang diwakafkan masih dimanfaatkan oleh masyarakat, sekalipun sang pewakafnya sudah meninggal dunia, pahala akan terus mengalir.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Q.S. al-Baqarah (2): 261)

 2. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi

Seorang hartawan yang berwakaf akan memiliki kepekaan sosial yang lebih tinggi dibandingkan seorang hartawan yang hanya sibuk menimbun properti, emas, kendaraan, dan barang mewah.

Dalam buku The Science of Giving: Experimental Approaches to Study of Charity oleh Daniel M Oppenheimer (editor) dan Christopher Y. Olivola (editor) disebutkan beberapa riset, salah satunya jawaban dari pertanyaan “Does giving make you happy?”.

“Ternyata sedekah membuat orang berbahagia. Orang yang memberi sedekah terbukti lebih berbahagia dibandingkan dengan orang yang tidak memberi sedekah. Mengeluarkan uang untuk dipakai orang lain yang lebih membutuhkan ternyata lebih membuat orang berbahagia dibandingkan dengan memanfaatkan uang untuk dipakai sendiri,”

Kesimpulan ini diambil dari sebuah artikel karya Gunawan Setiadi. yang mengambil kesimpulan dari tulisan milik Katya Andresen yang mengulas buku The Science of Giving tersebut.

3. Membantu orang lain yang kesulitan

Misalnya wakaf berupa tanah yang manfaatnya diberikan untuk orang yang kesulitan atau dalam keadaan payah sehingga tidak memiliki tempat tinggal.

4. Menyadarkan bahwa semua harta benda yang dimiliki bersifat tidak kekal

Sesungguhnya yang kekal adalah amalan yang kita lakukan dalam memanfaatkan harta yang dimiliki tersebut, terutama wakaf sebagai shadaqoh jariyah yang pahalanya terus mengalir sekalipun si pewakaf telah tiada.

5. Wakaf juga bermanfaat untuk membantu masyarakat mendapatkan sarana yang lebih baik

Wakaf bisa digunakan untuk mendirikan atau membuat fasilitas umum sehingga bermanfaat untuk masyarakat luas.

6. Menghilangkan kesenjangan sosial

Hubungan masyarakat antara yang kaya dan miskin biasanya mengalami kesenjangan sosial. Ada rasa iri yang dimiliki orang-orang miskin melihat kenikmatan yang diperoleh orang-orang kaya. Orang kaya memiliki rumah bagus, kendaraan pribadi, sekolah di tempat elit, dan lain sebagainya.

Ketika seorang hartawan berwakaf untuk digunakan manfaatnya secara umum, maka orang yang kekurangan pun bisa merasakan dampaknya, sehingga hal ini dapat membuat hubungan masyarakat lebih harmonis dan kesenjangan sosial memudar.

7. Wakaf dapat mendorong pembangunan di bidang keilmuan

Banyak wakaf yang digunakan untuk mendirikan sarana umum seperti pondok pesantren, asrama sekolah, sekolah gratis, yayasan pendidikan atau fasilitas lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat kecil dalam menimba ilmu.

Sahabat, demikianlah beberapa manfaat wakaf yang bisa dirasakan oleh para pewakaf (wakif) maupun kaum dhuafa serta masyarakat luas pada umumnya. Semoga kita terinspirasi untuk berwakaf, setidaknya sekali dalam seumur hidup kita.

Sumber: tabungwakaf.com

Posting Komentar